18.4.08

Surat Buat Mbah Guru Muchtar

Assalaamu'alaikum,

Apa kabar Mbah Muchtar?
Semoga saja Mbah saat ini senang dipangkuanNYA.

Tak terasa, sudah enam tahun Engkau meninggalkan
kami semua. Walau waktu telah berlalu, kesedihan karena kepergian Mbah masih menyisakan butiran air mata. Bahkan hingga saat ini.

Mbah Muchtar yang aku sayangi,
Ajaranmu, teladanmu, nasehat bijakmu, selalu kurindu.
Di sela istirahat rakaat sholat sunat. Pada waktu duha yang tenang, di waktu khusyu tahajjud, Engkau rajin menitipkan sebaris kalimat penguat. Hati kami seolah terjaga dari goda dunia angkara karena petuahmu.

Tapi kami kini sendiri. Hanya ALLAH tambatan kami.
Semua pesan Mbah akan terus kujadikan pegangan. Dengan menangis kepadaNYA, kami menitip rindu buatmu. Rindu yang hanya bisa terobati manakala kita bertemu nanti setelah kehidupan di dunia ini. Aamiin.

Kami di sini bersedih, Mbah. Tapi kami berusaha tabah dan berserah. Sesuai pesanmu, kami harus bersabar menunggu janji akhirat. Sembilan puluh sembilan persen kenikmatan yang dijanjikan Tuhan.

Mbah Muchtar, Apa kabar?

Dari cucu yang merindumu,
Leny :D

2 komentar:

Unknown mengatakan...

WWWWWWWWW!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

ainulhuda mengatakan...

terharu dan menyentuh